Daftar Blog Saya

Kamis, 20 Oktober 2011

Bother

   “Gimana kabar lu, Bro?!”
Sebuah kalimat umum yang sering kita dengar setiap kali bertandang atau kebetulan bertemu dengan rekan satu komunitas. Bro, atau lengkapnya adalah Brother, adalah sebuah kata yang menyatakan bahwa antara yang dipanggil dan yang memanggil memiliki ikatan yang erat. Brother, artinya kita bertemu saudara walaupun secara genetisnya kita tidaklah sedarah.
Martil Brotherh, atau kita bisa mempenetrasikannya sebagai Jiwa Persaudaraan, memiliki makna dan substansi dimana ada konsensus didalam kata Brotherhood ini. Brotherhood, seperti sebuah rantai yang mengikat kita untuk berjalan bersama, bersatu dan saling membantu.Martil Brother tidak mengenal batas usia, status sosial, agama atau ras. Dalam Martil Brother, kita adalah sama. Dalam Martil Brother, tidak ada egoisme, tidak ada anarkisme, tidak ada perasaan sirik atau dengki. Brother, treat like Brother, that’s way we call it martil brother
Saat ini,  brother masih hanya sebuah panggilan untuk teman tanpa ada muatan substansial seperti yang telah disebutkan di atas. Tidak ada konsensus, tidak ada muatan positif di dalamnya sehingga kata Brother itu dengan sangat mudah dihancurkan oleh sedikit konflik yang bahkan “mungkin” tidak berpotensi untuk meretakan suatu hubungan persaudaraan atau dengan kata lain, gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Patut disayangkan jika suatu persaudaraan dirusakan oleh hanya ego semata.
Saatnya kita melihat lagi, benarkah kata Brother itu mempunyai makna khusus untuk kita atau teman kita? Apakah kita sudah menganggap bahwa komunitas kita adalah sebuah keluarga yang patut dijaga keharmonisannya? Apakah setiap kepala dalam keluarga ini sudah mempunyai visi yang sama sehingga apapun yang dilakukan hanyalah untuk kemajuan bersama. Melakukan dan berkorban untuk kepentingan bersama, dan bukan untuk diri sendiri, itulah makna Brother
Anda yang membaca artikel ini, adalah member atau anggota sebuah komunitas yaitu Komunitas Musik Underground atau bisa dispesifikan lagi sebagai Komunitas musik hardcore. Anggaplah berarti, kita ada dalam sebuah lingkup keluarga “BAND HARDCORE” atau MARTIL BROTHER. Bersama kita memiliki visi untuk tetap berjuang. Living at Underground bukan berarti tanpa visi atau Misi, bahkan sebagai komunitas underground, mimpi-mimpilah yang membuat kita tetap hidup. Cita-citalah yang tetap membuat kita berkarya. Karena itu, jangan kotori dengan Egoisme  pribadi.
Mari kita bersatu untuk tetap terus berkarya. 







source :dapurletter.com